Tiga titik lima belas dini hari,
Kala peluru berlari-lari.
Dalam bilik reot bernuansa remang oranye,
Bersuasana tegang
dua puluh lima pasukan tua muda,
bercucuran amarah.
dentuman granat-granat liar,
dan di dinding reot itu,
bambu runcing berbaris rapi.
lalu Ia menaiki kursi dan berteriak,
“Sekarang kita serang!
Terlalu lama kita bersembunyi,
Kita tantang medan perang.
Kita usir para penjajah!”
“Siapkan amunisi mu,
Rangkul senapan mu,
Ukir nisan mu,
Kita bangkit.. bangkit dari penindasan!”
“Letakkan tekad di kepalamu,
Sehingga hanya mati ketika kepalamu di tembus peluru!
Kita mati hari ini,
Untuk hidup anak cucu esok hari!
“Kita berperaaaaaang!!”
Komentar
Kita bangkit..
"Kita bangkit.. bangkit dari penindasan!"
sungguh.. penegasan yang membekas dari peperangan..
salam aksara makna..
Jabrik
Selamat datang
Selamat datng Pak Jabrik,, di "pondok ber atap rumbia" saya,, izin kan lah saya ucapkan trima kasih atas kunjungan dan pesan pak Jabrik... salam aksara makna...
D'LOVERS
terasa suasana dalam bilik
terasa suasana dalam bilik yang dicekam
perang telah dikibarkan
dengan semangat penuh jiwa kita menyerang
like
Benar.....
Benar Mbak Rani,, perkenankan saya untuk mengucapkan terimakasih banyak...
D'LOVERS
Tulis komentar baru