Ucha M. Sarnar
Pagi Tak Lagi Mengerti
pagi tak lagi mengerti
menyertai lenguh peladang dan setumpuk dami
karib air menggenang setelah penghujan
retak tanah selepas kemarau
dua—tiga ekor capung tersudut
jauh sebelum peladang itu mengatup di bawah mahoni
kuncup mata memandang ribuan keping Kala Gumarang*
batang keropos
galugalu kepompong
bukan lagi kesepakatan
sewaktu berseru: mari kita panen!
sepertinya pagi tak lagi mengerti
dua—tiga ekor capung kini menyayat saru wajahnya
layu setumpuk dami jabarkan kaki merangkul kepala
November 2010
Komentar
Tulis komentar baru