Skip to Content

Pengakuan Ibu Peri

Foto Ahmad Farhan

Pengakuan Ibu Peri

 

Tangisan seorang gadis cengeng

Telah melemparku ke tanah ini

Tanah penuh sampah

Tanah yang dibanjiri luka dan air mata

 

Di mana ular-ular menggigit tuannya, anjing menjilat muntahnya

Kucing dicekoki obat tidur, tikus jadi raksasa

Kupu-kupu laris di pasar loak

Lidah pengadu domba ditempa baja

Hingga serigala saling bunuh antar sesama

Tapi, kesetiaan kecoak pada sampah takkan musnah

Sebab ludah adalah nafkah

 

Gergaji mesin memerkosa rimba raya

Mencekik setiap aliran nafasnya

Lalu menyulapnya jadi dewa

Bagi para durjana pemuja harta

 

Tangisan seorang gadis yang menyeretku ke tanah ini

Air mata yang terjerembap dera derita dari sang ibu tiri

Terlalu bodoh untuk bisa bangkit berdiri sendiri

Meratap dan berharap jadi permaisuri di negeri mimpi

 

Kenapa harus tangisannya yang membawaku kemari?

Bukannya tangisan kecoak yang mimpi pakai dasi?

Atau tangisan rimba raya yang telah diperkosa?

Entahlah, yang pasti aku telah menjual tongkat saktiku pada seorang koruptor

 

 

 

 

Bandarlampung, 241012

Komentar

Foto Tio Margono

Good

Pemilihan diksi yg bagus.
Lanjutkan!

Foto Ahmad Farhan

makasih

terimakasih bang, saya jg suka dgn karya-karya abang

Foto Miyos Ndaru

awesome

I cannot wait to read ur poem again.

Foto Ahmad Farhan

THANKS

aku juga tunggu karya-karyamu :)

Foto AC Ruddin

pengakuan

pengakuanku juga

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler