Ida Bagus Gde Parwita
PERCAKAPAN SEPI DI PANTAI SANUR
Bulan penuh berlayar di atas laut Sanur
menerpa sepi dermaga dan bayang bayang tersisa
desau angin dingin melintasi bibir pantai
membasuh malam yang lengang
Di batas jembatan penyebrangan yang selalu sarat angan
purnama masih menyisakan serat sinarnya
melintasi karang dan pasir yang selalu setia
menyambut belaian laut
Sepanjang perjalanan masih tersisa kenangan
ketika langit fajar dalam dekapan waktu
mengalir bening penuh kemurnian
atau para moyang menyuguhkan tarian masa silam
laut Sanur selalu melabuhkan cahaya gemerlap
mendekap ikan ikan dan lumut laut
teduh sinar bulan merambati butir butir pasir pesisir
melantunkan nyanyian masa silamku
yang hilang ditelan waktu
Komentar
SANUR
Ketika kecil dulu berkali-kali kulalui pantai ini, tempatku mandi-mandi, bermain, dan banyak kenangan lainnya. Kini kulihat jejeran kios dan keramaian yang berlebih sedikit membedakan suasana, sehingga aku merindukan suasana terdahulu.
Tulis komentar baru