Kedatangan
Tak pernah kutanyakan siapakah dirimu
Tak pernah kusangsikan adamu
Tak pernah aku pernah
Memanggilmu dengan gemetar bibir
Beberapa helai daun kering
Sedang belajar mencium
Entah cinta ataukah pengkhianatan
Selalu menyisahkan nyeri
Dan di permukaan
Riak-riak kian meluas
Sebagaimana pentingnya air
Bagi ikan yang belajar terbang
Semuanya masih sama
Tak ada yang berubah
Semenjak jejak itu Kau ukir
Masih saja kami dengan dosa
Bila datangMu kelak
Buatlah kami pasti menanti
Dengan tubuh yang lesu
Sepenggal jiwa tetap tersenyum
Unit Gabriel, 11 Maret 2012
PERTEMUAN
Berat sekali mulutku
Berbicara tentang hatiku
Yang telah menyatu
Dalam senyummu itu
Pertautan kita waktu itu
Menyisahkan segurat berita
Bahwa aku betah di hatimu
Meski hanya sesaat kita bercerita
Sapaan manis
Setiap kita berjumpa
Merintis kisah
Yang tak lekang dalam titik dan detik
Sayangku padamu tak bertepi
Dalam perbedaan kita berkaca
Bahwa saat ini memang sepi
Tetapi dalam doa kita membaca
Seandainya kau hadir malam ini
Ingin kuculik fajar berpendar
Agar ia tak sedini amat
Menghapus khayalku dalam sangkar
Kini,
kureguk sinar di matamu
Dan kucoba
Untuk melupakanmu
Untukmu yang selalu mengajarkanku bahwa masa kini justru yang berada di belakang, dan masa depan ialah yang tak kelihatan.
Led. 10 Maret, 2012
Puisi Hans Hayon
- 1522 dibaca
Komentar
Tulis komentar baru