terbayang sempurna di benak dalam jantungku
tak sedikitpun noda dan kurangnya
akan ku abadikan dalam relung batinku
tapi ibu...
kau tak mengerti kalbuku
engkau telah banyak menuntun langkahku
namun engkau tak tahu isi hatiku
berputar jam dinding kamarku tiada henti
bergerak dari detik setapak terus setapak
menapaki titik-titik 60 kali dalam menitnya
terus dan terus bak jalan nadiku yang terus dan terus berharap
padamu ayah...
kutulis semanis-manis kata sehalus sutera
seindah sinar purnama tuk ungkapkan pikiran dan rasaku
tapi..
aku tak becus
aku tetap saja tak bisa meng-iya-kan semuanya
aku kalah!
kupendam dalam ukiran tangis tak berair mata
kurejam dalam kecewa yang dalam
aku robek-robek hamparan asa
kini kutanggalkan semua cintaku untuk dia
aku tak berdaya...
Komentar
Tulis komentar baru