Kepada: Nurjannah
Aku tak sedang bermimpi
masih saja kau tau cara tersenyum yang benar
lagi-lagi aku tak bisa bercerita dengan kalimat yang jujur
Sebab senyuman itu menyatu rona semesta
Kau pancarkan matahari dari matamu
sebab matahari tak pernah meminta imbalan pada sesiapa
begitulah muasal ketulusan
ini tentangmu dan sejarah
Bila malam tiba
hanya riak angin berbisik bahwa aku tengah gelisah
Selaksa rindu yang kau layangkan dari senyuman
bertumpuk di kelopak bunga yang mekar mataku
Aku gelisah
Bila sekadar memikirkanmu
sebab segalamu telah kutimang-timang
bahwa aku setengah gila
dan sajak ini sebagai persembahan
agar kau berikan hatimu
untuk kuletakkan tepat di belahan hatiku yang hilang
kita sepasang hati yang utuh
Kendari, 29 Mei 2019
Komentar
Tulis komentar baru