Senja, mega, dan awan
Rajutan kain rindu terhelai untukmu kekasihku
Kau masih menanti tepat di depan rumah usang yang ditinggali kenangan
Di kampung halaman yang lebih tabah dari nestapa
Tempat kita membalut luka dan memanggil nostalgia
Dan menanti kepingan hati yang dijanjikan Tuhan
Lalu kita menjelma sepasang pohon asam yang mendekap musim demi musim.
Kendari, 26 Mei 2019
Komentar
Tulis komentar baru