Sahabat
Engkau hadir dalam kealpaanku selama ini
Alpa dari mengingat masa lalu
Ketika kenangan terbersit kembali
Memoriku berfikir keras dalam mengingatmu
Sahabat...
Saat aku berduka dalam rentetan musibah
Kau hadir sebagai penyejuk khalbu
Saat aku bersenang dalam kemenangan
Kau hanya melihatku dengan senyum
Sahabat...
Saat aku terbuang dalam gelimang lumpur
Kau hadir memberikan asa baru
Saat aku tersungkur dan terpental dalam genggaman dunia
Kau hadir memberi semangat keceriaan
sahabat
Kita adalah saudara seiman yang terpisah oleh waktu
Terurai dalam ritme kehidupan masing-masing
keluarga yang menghisasi hari-hari di gubuk kehidupan
menyeringai kala ada setitik niat jahat yang terlontar
sabahat
kita akan tetap menjadi sahabat walau umur dunia telah tamat
walau badai tergoncang melanda sukma
walau derita bergejolak didalam khalbu
kau akan tetap menjadi sahabatku, tidak lebih.....
sahabat
kau akan tetaplah menjadi sahabat termanisku
kau akan tetaplah menjadi sahabat yang bisa membuat aku bangga
karena aku tidak ingin kita terpecah dan terburai menjadi serpihan kehancuran
karena aku tidak ingin silahturahmi berubah menjadi keniscayaan
sahabat
kita akan berjalan pada rel kehidupan dunia
tapi ingat....didunia kita hanya sementara
kita akan meniti hidup di akherat sebagai tempat yang abadi
tempat dimana kecurangan dan keculasan tidak terdengar
tempat dimana keindahan dan ketenangan akan terus terpancar
bersinar bersama kebahagian yang diberikan Sang PemilikNya
sahabat
kau akan tetap menjadi sahabat termanisku
semanis gula kehidupan yang siapapun akan merasakannya
bukan kah persahabatan adalah anugrah terindah yang telah digariskan sang Pencipta?
Yah...sahabat akan tetap menjadi sahabat
(Idola Cafe, 3 April 2018)
Komentar
Tulis komentar baru