SEMBAHYANG
matamu berkata;
"cumbuanmu kurang bernafsu,
tubuhku ogah menerima"
ku bongkar kubur-kubur,
... ku cari tulang-belulang
segera aku buat api unggun
biar kita sama rata dengan tanah,
menjadi debu dan abu.
**
"marilah, sekali lagi aku mau
mencumbu tubuhmu tanpa nafsu"
seketika matamu menyipit genit
ranjang keras berderit,
entah suara siapa lebih perkasa,
lebih indah, lebih mengena-tak mau kalah.
"lihat, nafsu yang kau tinggal itu,
menyelinap lewat pintu yang tertutup rapat"
bisikmu, ditelinga hatiku.
SEMBAHYANG
- Puisi |
- sembahyang |
- nafsu dan tubuh |
- kubur |
- pintu.
- 1425 dibaca
Komentar
Tulis komentar baru