di ujung ramadhan empat belas empat tiga ini
bersamaan fajar shidiq yang merekah
kututup tadarusku pada an-naas
surat terakhir pada mushaf kalam suci-Mu
ayat-ayat yang telah kuhafal hampir sepanjang hidupku
ayat-ayat yang telah beribu kali kulantunkan
dalam sholatku
dalam dzikirku
dalam keseharianku
bahkan akupun telah mengerti kandungan maknanya
namun ada yang mengusik fikir dan sanubariku
kenapa Engkau tutup mushaf kalam suci-Mu dengan an-naas
adakah rahasia-Mu di balik penempatan itu
adakah rahasia-Mu yang mampu kutangkap
maka bersama ayunan langkah menuju masjid
usik kegelisahan fikir dan sanubariku kian mengkristal
hingga terbawa pada dzikirku usai shalat shubuh
dan akhirnya kutemukan butir mutiara ilmu-Mu
dari "min syaril waswaasil khannaas"
"aladzii yuwaswisu fii sudurinnaas"
"ninal jinnati wan-naas"
bahwa ternyata dari kebenaran ribuan ayat-Mu
yang telah Engkau untai dari awal mushaf itu
tetap akan ada yang membisikkan keraguan
menggoncangkan keyakinan
membuat hati tidak membenarkan
yang bahkan secara sistematis mempola pengertian
hingga hati ini wawas dengan kebenaran-Mu
wawas dengan balasan ketaatan pada-Mu
wawas dengan pengorbanan pada agama-Mu
dan wawas dengan segala janji-Mu
tetap akan ada yang membisikkan keraguan
dan jelas seperti yang Engkau sampaikan
dari golongan jin dan manusia
maka akan kubulatkan tekadku
untuk mempu memerangi bisik keraguan itu
yang tentu hanya mampu kugapai dengan rahmat-Mu
Komentar
Tulis komentar baru