Wajah-wajah wanita Palestina terlihat pasrah dan terisak tangis
menyaksikan berderet mayat mujahid korban perang di siang itu
berjjejer mayat anak-anak, suami, dan saudara laki-laki mereka
berpakaian serba hitam, sedih melaut di hatinya, tak terlukiskan
Terdengar lagi sederetan ledakan mortir diselingi serangan roket
mereka tak bergeming, keberanian mengalahkan rasa takut di hati
berpuluh-puluh tahun hidupnya dalam peperangan dan perjuangan
mereka dengan setia melahirkan generasi pejuang melawan Israel
Palestina, bumi penuh gejolak nafsu angkara murka kaum zionis
perang tak kunjung usai, penindasan atas palestina belum berakhir
para wanita Palestina masih harus melahirkan anak laki-laki mereka
untuk dipersembahkan bagi perjuangan pembebasan negri tercinta
Wanita Palestina, sumber mata air perjuangan yang terus mengalir
dari rahimnya terlahir para mujahid sejati untuk negeri yang tercinta
entah berapa banyak anak, suami, saudara lelakinya yang terkubur
duka di wajahnya, serupa gumpalan asap hitam di langit Palestina
Komentar
mantap, aku suka puisinya
mantap, aku suka puisinya
Tulis komentar baru