Lantunan ayat-ayat cinta itu kembali hadir dalam kemarau hatiku yang kian gersang, dua ratus ayat cinta itu menggantikan sembilan puluh delapan harapan yang hanya menjadi kenangan yang kian menyesakkan. Kini seratus dua harapan baru telah menjemputku untuk menjadi wanita yang paling sempurna setelah jubah hitam sempat menyelimutiku saat aku merasa benar-benar rapuh.
Parno Adat ialah Penyampaian maksud dan tujuan dari sepangkalan tentang hajatan yang dilakukan. Parno adat ini disampaikan oleh seorang Ninik mamak kepada Ninik Mamak lainnya dengan cara berbalasan. Parno Adat Kerinci bagian Siulak ini berbeda dengan cara dari Parno Adat daerah Kerinci bagian hilir, namun maksud dan tujuann ya sama.
Budaya pantun merupakan sebuah seni kebudayaan melayu dari zaman dahulu untuk mengungkapkan suasana hati, perasaan, dan menyampaikan suatu berita. Pantun yang berupa syair berakhiran A-B-A-B, ini sudah berkembang cukup lama sekali. Bahkan hingga kini, ber pantun merupakan suatu karya seni yang masih mendapat tempat dihati masyarakat Kerinci untuk menenangkan hati audiensi.
Pada zaman dahulu kala, di negeri yang bernama Lubuk Suli dalam kawasan Manjunto (Palimbang) jauh di Kerinci Hilir, tinggalah dua orang bersaudara yang bernama Rajo Tuo dan Panglimo Mudo. Rajo Tuo dikarunia seorang anak laki-laki yang bergelar Bagindo Alam. Anaknya masih kecil dan butuh kasih sayang.
Komentar Terbaru