Last Coccaine

sesal

Jumat, 04/03/2011 - 22:51 — infernalkiss

Ibu, aku baru sadar, ilusi itu kandang bagi elang yang tak punya hutan. Tempat dimana hanya bisa menatap kosong kearah bintang, mengurung sayap yang mestinya mengantar keluas langit.

perpisahan

Minggu, 13/02/2011 - 09:58 — infernalkiss

13 Februari 2011 jam 8:45

(Mengenang kisah lama; 2004 - 2005an. Untuk Rosha Dewi)

Di bangku yang sudah menyaksikan banyak kisah tentang perpisahan,

kita duduk, dan menunggu jam keberangkatan bus travel

yang akan mengantar rindu ke mahligai kalbu

Untuk meminang rasa dengan mahar cinta paling sempurna.

Sepenggal lirih serangga malam

Rabu, 09/02/2011 - 21:04 — infernalkiss

24 April 2010 jam 18:33

Tak hanya hadir saat mata terpejam. Ilusi menyerang tajam memangsa kejam, seperti peluru para pemburu yang menghujam. Adakah selumbar realita di lipatan - lipatan mimpi yang menyelipkan kegelapan ?

Tajali cinta

Rabu, 09/02/2011 - 21:03 — infernalkiss

13 Desember 2009 jam 23:19

Kala cinta yang tapa,memahami jarak di jungkir tasawuf,waktu jadi batu.

Syaiful Alim: Belajar Laku Sufi pada Puisi 'tajali cinta' Last Coccaine

Rabu, 09/02/2011 - 20:55 — infernalkiss

Teks Puisi : tajali cinta

Kala cinta yang tapa, memahami jarak di jungkir tasawuf, waktu jadi batu.

Hanya risau rasa percaya tumbuh di selisik ilalang fikiran yang buntu

Ah, getah rindu yang syahdu, merekat di kedalaman kalbu

Perbincangan Semalam

Rabu, 09/02/2011 - 20:53 — infernalkiss

Diantara tangis yang belum reda, kita duduk berhadapan dan membuka percakapan tentang angan – angan malam.

Saat sepi telah menyerangmu dari dekat hingga tak berjeda untuk mengelak, engkau slalu datang padaku, seperti seorang gadis yang mencari cahaya saat listrik padam untuk sekedar bisa menelisik foto – foto kekasihnya.

KASUR KAPUK

Rabu, 09/02/2011 - 20:48 — infernalkiss

14 September 2010 jam 23:46

Sayang, inilah kebenaranya; Aku bukan tak ingin membelikan kasur empuk, tapi engkau seperti juga seorang anak yang lebih mendambakan dongeng daripada nyamanya tempat bermimpi.

Pendam

Rabu, 09/02/2011 - 20:47 — infernalkiss

25 Desember 2010 jam 17:34

to Putryana tan

Tuhan, ajarkan aku berbohong, agar bila ada dihadapan dia, aku masih bisa tersenyum, seperti waktu yang mencintai malam dan siangmu, dia terus berjalan mesti bulan dan matahari tak dapat menemaninya sepanjang hari. Melangkahi luka, yang dalam hitungan detiknya menambah duka.