Standing in between the walls of the abstract
Eyes sliced with the glare of light in
Cruel smokes from stomach ashtray
Entering the imagination gap that still a virgin
Bukti :
Gertakan diiringi nada tinggi nan lembut,
Berhiaskan jubah penghormatan serta raungan,
Betapa hangat hidup dengan lemak di perut
Betapa indahnya ‘tak pernah merasa lapar
Betapa miris ongkos pajak jadi lemak dengan cara dibajak
Adalah sumur karya, tanpa pesawat terbang tinggi
Nelayan dengan jaringnya hanya dapat ikan mati
Hayal menebar bagai jaring tadi ‘tuk melukis syair ini
Selamat siang matahari
Selamat datang sinarmu yang menyebalkan itu
Legenda cerdas menentang emosi dengan nalar,
bersembunyi misi besar
maha guru, pemikir lincah, peran berlimpah
terus diburu dan tak tentu rimbanya,
di mana aku duduk . . .
di situ dia berbicara . . .
tentang ini-itu dan berita-berita?
ketika aku mengangguk . . .
langsung dia membawa . . .
Pada saatnya aku tiba di sini
Menyapa, dan selalu tampak nyata
And here we stand to watch the theatrical life
That completely dark to be touched by heart
There’s no home for sincerity to survive
We screamed on the equator so hard
Komentar Terbaru