Suara gemericik air membentur batu
Sungai bernyanyi sepanjang waktu
Turun dan pasti
Sungai itu serupa lidah naga
Dia ada dan selalu ada dan hanya aku saj
ketika tiba-tiba
Tarian lapar merajai siang
tinggal apalagi yang tersisa
ketika semua rindu kutuang dalam cawang cintaku
dan airmata mengering di muara kasih sayang
bakal pupuskah semua harapan
keluhan apalagi kutuang di malam dingin yang merasuk tulang
tubuh kumuh yang telanjang ini telah lama akrab bermain dengan angin
Ramadhan sakit hati,
persoalannya sepele,
karena setiap saban puasa,
namanya akan diperdebatkan panjang lebar di
sidang isbat.
Komentar Terbaru