Kamu tahu, mungkin Tuhan adalah sebuah rahasia besar. Ia terkadang memberikan petunjuk demi petunjuk melalui firasat dan ketidakbiasaan. Kita mengumpulkan mozaik demi mozaik dan mengambil kesimpulan. Terkadang berbeda, terkadang sepakat. Tapi Tuhan tetaplah menjadi rahasia. Kamu tahu, Ia sedang mengajak kita bermain tebak-tebakan.
Mozaik Tuhan itu, kadang hadir dalam wujud seseorang. Dan mozaik yang tak terbantahkan dan tak terhindarkan adalah kamu. Semua tentang kamu adalah rahasia besar yang menggantung di ubun-ubun. Ah, tidak. Bahkan mungkin setiap pertemuan adalah (memang) rahasia yang paling mendasar. Setiap pertemuan mengajak kita bermain tebak-tebakan.
Aku dulu pernah bilang, setiap perpisahan akan selalu memikul satu pertemuan lain. Dan kenapa yang kutemukan adalah kamu, itu juga rahasia Tuhan. Dan Tuhan sendiri adalah rahasia. Jadi rahasia memberi kita rahasia supaya tetap menjadi rahasia. Ini membingungkan. Maksudku, benarkah Tuhan mempertemukan kita untuk sekedar menjadi rahasia saja?
***
Komentar
Tulis komentar baru