"Jangan bertanya padaku, jangan datang lagi."
Katamu, suatu hari. Kamu tak langsung mengatakannya, hanya lewat angin saat senja sengaja datang terlambat. Senja yang basah.
Aku menghirup banyak-banyak aroma angin asin yang riuh menyentuh pesisir. Berusaha menikmati pemandangan laut dan berharap ombaknya segera menyeretku ke tengah.
Kamu terlalu sepi untuk kubaca. Sedang hatiku berulang kali memastikan bahwa kamu memang ingin aku pergi. Dalam diam yang membunuhku perlahan. Dalam sunyi yang menelanku bulat-bulat.
Kita selesai.
***
Komentar
Tulis komentar baru