Skip to Content

Molotov Terakhir

peluru melesat. menerobos kulit yang asing. menembus dada berdetak tegas

pemilik langkah yang enggan mundur

walau udara memanas di dalam kepala

Dua Ratus Kalimat Cinta untuk Mey

Lantunan ayat-ayat cinta itu kembali hadir dalam kemarau hatiku yang kian gersang, dua ratus ayat cinta itu menggantikan sembilan puluh delapan harapan yang hanya menjadi kenangan yang kian menyesakkan. Kini seratus dua harapan baru telah menjemputku untuk menjadi wanita yang paling sempurna setelah jubah hitam sempat menyelimutiku saat aku merasa benar-benar rapuh.

Mungkin Aku Lupa

Aku mungkin lupa

dimana kusimpan aroma hujan

yang kauberi padaku waktu itu

Juga warna mata dan rona senyummu

 

KETIKA POLITISI BERPUISI

ketika politisi berpuisi

alih alih orasi

caci dan maki

Salman ImaduddinMolotov TerakhirHidayatul KhomariaDua Ratus Kalimat Cinta ...
Mega Dini SariMungkin Aku LupaombiKETIKA POLITISI BERPUISI

Prosa

di antara cinta dan lara

Di penghujung tahun, yang ditandai dengan hujan rintik-rintik, berseminya bunga lily, berpagutnya brung dara, dan suasana romantis yang ditingkah alunan merdu musik `love story` di sebuah villa yang terletak di puncak bukit kota wisata Batu. Sepasang insan memadu janji untuk segera ke pelaminan, lebih tepatnya pada bulan januari tahun depan.

Sisa Cinta

Masih berharap kita berjumpa di sini?

Ah, bayang-bayang kenangan kita selalu hadir di sepanjang jalan ini. Dan kita sepakat secara diam-diam menamai jalan ini jalan cinta. Jalan cinta, cinta pertamaku dan juga cinta pertamamu. Sekaligus akhir cinta kita. Orang tak merestui, akhirnya kita memilih jalan masing-masing.

hujan pertama

awal november, akhirnya turun hujan juga. hujan pertama, serasa betul bau tanah kering diguyur air hujan. hmm, baunya khas betul.

dan aku hanya melihat hujan ini dari balik jendela kaca. ada percikan-percikan kecil serupa kembang api ketika air jatuh dari genting ke tanah. indah sekali hujan pertama ini.

Pohon Sawo

Di samping rumahku tumbuh satu pohon sawo. ditanam oleh kakek semasa hidupnya.

“Pohon sawo itu ditanam bahkan ketika kau belum lahir.” kata ayah. aku ingat, itu ucapan ayah ketika aku masih SD.

Berebut Makanan

Tengah malam menyelimuti kota. Pengemis tua itu berdiri di luar pagar restoran. Di sisi gelap dari terangnya lampu jalanan tubuhnya tersembunyi. Dan matanya mengawasi tong sampah itu.

Tak jauh darinya ada anjing juga.
“mungkin aku akan kalah cepat lagi dengan anjing itu.” bisiknya, dan perut yang belum terisi sejak siang itu mulai terasa nyeri.

Ku tak seburuk yang kau kira

Ku tak seburuk yang kau kira

Bunyi dering handphone tepat pukul setengah Sembilan malam. Lalu Lala membaca sms darinya

“Selamat Bobo yach Adhe sayang,

smoga mimpiin aku,

I Love you so much ^_^”

cerpen : seperti mimpi

Angin berhembus sepoi . Kokok ayam mengalun lembut ditelingaku. kicauan burung,seakan memgoyak keheningan pagi. . . Fajar nan indah terlukis diawan. Namun tak seindah hari itu. PAGI. . . . Aku masih sibuk di dapur . Memasak,mencuci piring,dan, , ,melakukan hal yg smestinya tdk aku lakukan. Itu kulakukan demi ibu, . Yah, ,ibu, ,hanya seorang ibu. Dialah nafasku.

Malin Kundang Bukan Anak Durhaka Kata Ibunya.

Pantai Air Manis, manusia batu, kutukan ibu, dan anak durhaka adalah sebagian perkataan yang tak mudah dihapus dari ingatan wanita yang bernama Rubayah binti Haji Mahmud. Ia dipanggil Mande Rubayah atau Mande Malin (mande artinya ibu).

Kuburan Terindah

Kuburan terindah. ya itu impian ku, tapi aku belum mau meninggalkan raga ku, untuk saat ini. Biar itu sudah suratan tapi aku tetap berdoa memohon aku tidak akan meninggalkan raga ini.

Sindikasi materi

Bookmark



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler