Skip to Content

Molotov Terakhir

peluru melesat. menerobos kulit yang asing. menembus dada berdetak tegas

pemilik langkah yang enggan mundur

walau udara memanas di dalam kepala

Dua Ratus Kalimat Cinta untuk Mey

Lantunan ayat-ayat cinta itu kembali hadir dalam kemarau hatiku yang kian gersang, dua ratus ayat cinta itu menggantikan sembilan puluh delapan harapan yang hanya menjadi kenangan yang kian menyesakkan. Kini seratus dua harapan baru telah menjemputku untuk menjadi wanita yang paling sempurna setelah jubah hitam sempat menyelimutiku saat aku merasa benar-benar rapuh.

Mungkin Aku Lupa

Aku mungkin lupa

dimana kusimpan aroma hujan

yang kauberi padaku waktu itu

Juga warna mata dan rona senyummu

 

KETIKA POLITISI BERPUISI

ketika politisi berpuisi

alih alih orasi

caci dan maki

Salman ImaduddinMolotov TerakhirHidayatul KhomariaDua Ratus Kalimat Cinta ...
Mega Dini SariMungkin Aku LupaombiKETIKA POLITISI BERPUISI

Prosa

PERTANYAAN AKAN CINTA

Ada lelaki bertanya dengan sedikit sinis yang aneh.

 

“Apa yang kau cintai dari dirinya? Dari sudut mana kau memandangnya? Apa yang membuatnya begitu istimewa dimatamu? Sedang banyak lelaki yang menilainya biasa, apakah matamu tak lagi tajam?”.

DIA GADIS MUNGIL KU

Aku kini baru sadar bahwa ia bukan gadis mungilku yang dulu lagi, dulu ia selalu datang memelukku sehabis aku pulang kerja. masa masa itu telah berlalu siring gugurnya daun- daun jati yang meranggas.setiap kali aku menatap wajahnya aku seperti melihat bidadari. kini wajah itu mulai memudar seiring bergantinya musim, lama kelamaan wajah itu seperti .......wajah ibuku.

SEPENGGAL KISAH UNTUK BU LASTRI

Kutengok jam dinding yang mulai menggodaku. ia berbisik " sekarang sudah jam 18.00 ntar kamu terlamnat lagi?" ahh, tak ku perdulikan ejeknya. aku masih saja berkutat dengan cpu yang sedari tadi nggak ketahuan rusaknya. sedang si empunya sudah terlihat bermuram durja.

bukan agus namanya kalau tidak bisa rayu merayu, kompromi alias negosiasi.

ALTAR SUCI, ANAK-ANAK LANGIT

Di sudut lorong itu aku duduk, menekuk lutut memperhatikan lalu lalang kendaraan yang
melintas di hadapanku. tak lama berselang datanglah lima anak kecil berlari kegirangan
melintas di depanku tanpa ambil pusing, seolah - olah aku hanyalah seonggok daging tak
bernyawa yang tak perlu disapa. atau juga mereka pikir aku adalah sekarung sampah yang

SEPOTONG CINTA DARI NEGRI SAKURA

bersama dirimu, aku belajar....,dan masih tetap mencoba untuk belajar satu kata....... "sabar"
berlalunya detik2 yang kita lalui bersama seolah2 tak sedikitpun memberi warna bagimu. semua
tetap sama...., kau tetap kukuh, tegap, tegar, setegar karang di lautan. bersama dirimu aku belajar

KARNA DIA SAHABAT KU

keterikatan kami memang tak sehebat batman dengan robin, tak lucu seperti doraemon dan nobita, tapi keterikatan kami ada dalam dunia nyata. tak usah kau tanyakan lagi bagaimana kami bersatu ?, bagaimana jiwa kami saling terpaut ?, kami adalah dua raga sejenis yang di persatukan dalam irama nadi, nafas dan harmonisasi detak jantung yang sama.

SATURATION POINT ( titik jenuh )

lari.....lari....lari....dan lari.....,kejar....kejar....dan kejar...., semua bisa di kompromikan, tapi kenapa yang satu ini susah untuk diajak negosiasi?, rencana terkadang muncul dan menjelma sebagai monster hitam dan besar, bersembunyi, membuntutiku setiap saat, setiap waktu. kata sang budha, keinginan adalah sumber penderitaan. mungkin benar adanya.

WABAH ITU BERNAMA CINTA

Barangkali terdengar ironis, jika sahabat terbaikmu mengatakan, ketiakmu itu bau, potongan rambutmu itu terlihat norak, atau bahkan mengatakan bahwa, saat kau tidur, dengkuranmu itu seperti babi, dan liurmu mengalir membentuk peta Kalimantan di atas bantal, mungkin terasa panas di telinga, dan sakit seperti tamparan dipipi, tapi ingatlah bahwa ia mengatakan itu semua demi satu alasan……

JIKA PERLU, AKAN KU BUNUH UMAR BAKRIE

sesungguhnya suara itu tak bisa diredam

mulut bisa dibungkam

namun siapa mampu menghentikan nyanyian bimbang

dan pertanyaan-pertanyaan dari lidah jiwaku

 

suara-suara itu tak bisa dipenjarakan

di sana bersemayam kemerdekaan

apabila engkau memaksa diam

aku siapkan untukmu : pemberontakkan!

 

Mata

Betapa  terkejutnya Mantio ketika mencoba membuka mata saat terjaga dari tidurnya, tidak dilihat apapun juga. Iapun  menjerit keras, membangunkan Lia, istrinya.

"Ada apa Mas?"

"Mataku! Mataku! Mataku!" teriak Mantio.

Sindikasi materi

Bookmark



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler