A t r i u m
Duduk dipelataran atrium
Bersandar dibawah kamboja
Mereguk kopi hitam
Dalam bekas gelas plastik
Dan matahari
Membakar pejalan kaki
Duduk selonjor pada sisi jalan
Dan teriakan klakson menusuk telinga
Berbaur dengan nyanyian lesu
Melengking di ujung aspal
Dan nada nada yang dipaksakan
Menembus hirup pikuk Jalanan
Tak ada lagi sepi disini,
Dan raut muka curiga
Dengki Menghujam perasaan
Tak peduli
Keciap burung gereja
Bertebaran disisi genangan air
Dan lihat gedung ini...
Angkuh tegak berdiri
Dibawahnya aku menatapmu
Melepaskan asap rokok
Mestinya kekaguman yang keluar
Tapi, apa yang aku baca
Bila mereka anak anak kecil
Mengais sisa ayam kentucky
Dalam serakan sampah
Yang terbuang
Dan keriang wajahnya
Mengkritik kegagahan pundakmu
Mestinya kebanggaan yang keluar
Tapi, mereka yang memandang
Ke arah mataku
Menelanjangi kegetiran
Tentang hari esok dan matahari
Menyilaukan hati mereka
Di bawah tekanan hidup
Mendera kenyataan yang ada
Atrium...
Dibawahmu ada kesenjangan
Di bahumu kau gendong kesombongan
Dan mereka tahu,
Tapi hanya angin lalu.
Rasull abidin, 18 Mar 2013
Jakarta
Komentar
Tulis komentar baru