AKU MENCARI NOBEL LAUREATE DI BURMA NAN HILANG ENTAH DI MANA
Aku sangsi sekali dan pasti Myanmar itu tidak ada
yang ada hanyalah kerakusan junta sekongkolan Suu Kyi
mereka tidak punya maruah semenjak sekian lama
berselindung noda di sebalik selubung jingga para sami.
Aku mencari Nobel Peace Prize Winner 1991 di Burma nan hilang entah di mana
di sesawang Guardian kutemui, 'From peace icon to pariah: Aung San Suu Kyi's fall from grace'
hanya setelah tiga tahun berkuasa dia memampangkan wajah sebenar.
Kutemui sosok bajingan yang memijak demokrasi meludah hak asasi manusia
yang bertopengkan Nobel Laureate melakukan genosid, memenjarakan pengkritik dan jurnalis
akan tiba masanya kelak tujuh keturunan kalian hidup dalam nanar.
Malu aku punya tetangga yang tak punya harga diri
nyawa tidak lagi berharga kemanusiaan telah lama mati
ribuan kuil dan pagoda tak bisa menjadikan kalian manusia
litup dosa warna jingga berlumur darah merah menyala.
Planet mana kalian muncul sekonyongnya menjarah penuh gila
pada peta lama Asia Tenggara kutemui hanya Verma dan Brema.
Kemirau @ Sang Murba
Komentar
Tulis komentar baru