tatkala alam menangis dan menggeram
tercabik lukisan alam,
manusia meluka dan terkaram....
ulah keserakahan tangan-tangan tak bermata, membuat alam meradang...
tetabuhan genderang perang melawan durjana-durjana mulai dilantunkan ...
sekali engkau merenggut, tercabut pohon-pohon tempatku berteduh...
sekali engkau mengibas...
terbakar ilalang dan belukar..
jangan salahkan dirinya, kini manusia tanpa daya..
jangan hujat, kini dia marah, tak ada lagi harapan buatmu untuk menyerapah...
semua karenamu....
terlambat sudah engkau tengadah
terlanjur bencana ada di mana-mana
deritanya menjadi tanggungjawabmu, yang rakus memakan pinus-pinus ...
tak mudah hapus lukanya karenamu.....
Komentar
Tulis komentar baru