di telapak kaki ibu terukir masa depanku
selambu putih turut menjadi saksi, aku terjaga dari
gigitan serangga hingga
aku dewasa tak terasa...
bila dialah si perkasa,
bila dialah si perekayasa,
bila dia selalu disamping melindungiku.....
seberkas cahaya menerpa...
silau aku dibuatnya
bila senja tiba...
mataku buta
bila kelam menyapa
aku terlena...
aku lupa siapa dia sebenarnya...
meski terlambat, maafkan aku ibu...
doamu tak kan terhapus,
doamu tak kan pupus
walau kini kau tlah tiada....
terkhusus buat kang Iwan yang sedang berduka
Komentar
Tulis komentar baru