CERMIN
Waktu semakin hina,
Gila!
Aku lelah, tak kuasa mengikuti detak detik ini
Kearifan meredup sudah,
Kejahanaman marak, senggama dimana-mana
Mata hati terkunci rapat dan enggan mengintai segaris cahaya
Mungkar,
Naif!
Aku hanya bisa tertawa munafik
Logika terendam tanpa ruang, kegelapan merebah menjulang ke angkasa luar
Nanar!
Masa demi masa berlalu sudah
Tergopoh kaki untuk melangkah
Menelusuri lika-liku kehidupan mengukir sejarah
Kini saatnya berpotret diri
Beribu tanya hati menghampiri
Dan tawa mencuat tanpa makna
Tangan membuka tatap langit,
Pengaduan dosa terlampir.
Membuka pintu hati
Menoreh ikrar abadi
Dan menghapus senggama yang tiada arti.
Kegilaan ini cukup sudah.
Yudhistira, 2011
Komentar
Tulis komentar baru