Di penghujung pagi terang tanah embun menjuntai pada ujung dedaun. Berkilau dalam samar
cahaya fajar segera memupus. Ada yang terbata bangun dalam kesiap. Nanar menatap sekeliling
serupa terserang lindur ia pasang ujung telinga. Awas pada desah angin menyentak seperti suara
terembus dari dunia lain. Kehilangan dalam kematian atau sebaliknya apa beda. Telah terenggut
seseorang yang menjadi belahan. Meniti dalam rupa tak kasat menuju dunia lain. Meninggalkan
semesta ladang beternak suka duka. Dan mesti bertarung ketika musim menggila. Dan, maut
kekasih yang setia datang tepat waktu. Dengan ketangkasan tak terjabar ia membekap. Lindap
mimpi terencana. Belum purna terwujud ketika segala berakhir di penghujung pagi terang tanah.
Selamat jalan gemetar kata-kata itu terucap dari celah sepasang bibir. Air mata mengkristal
serupa embun pada pucuk dedaun. Berkilau dalam samar cahaya fajar segera memupus.
Komentar
Tulis komentar baru