DI RANAH MINANG MATAKU BERGENANG
Aku bertandang seorang di Ranah Minang
menjejaki susur galur leluhur moyang
yang sering disebut-sebut terkenang-kenang
di dalam tidur dibuai mimpi terbayang-bayang.
Kujejak riak Danau Singkarak tatkala mendung berarak
selembut bayu Danau Maninjau saat kenangan terimbau
meski terpisah rindu meruntun bercerai kasih sekali tidak
mata bergenang-genang terbawa-bawa racau mengigau.
Di Pandai Sikek langit berbisik beralun irama mersik
terpandang-pandang di Lubang Jepang, di Jam Gadang
berlinangan air mata jatuh berderai di Lembah Anai.
Di Pagaruyung agama disanjung adat dikelek tiap detik
asyik merenung tinggi menjulang Merapi, Singgalang
kasih kuramu kuaduk di Ngarai Sianok nian melambai.
Telah kutelusuri denai leluhur ranah nan indah tidak terperi
meski berduri berapi namun hendak berpaling tidak sekali!
Bukittinggi, Sumbar
2009
Komentar
Tulis komentar baru