DIBATAS KEBIMBANGAN
Kelekatu menyeruak sisasisa waktu
membisiki rerimbunan ilalang mengering
menapak berkeringat membangun gundukan
sedikit demi sedikit
semangat baja mengubur kelelahan
diantara basah tanah merah membongkah
hingga kering diketika malam kelam
Aku menangis,
semangat membara kelekatu mengusiku
giris. Pada usia tua berselimut gelisah
masih membiarkan raga berlumuran jelaga
pekat
ingin kuurai puing reruntuhan di senjaku
agar tabir kekusutan menjela tersebar
mengabarkan untaian janji-Nya
Pada suci bulan-Mu
aku menggerogoti nafas busuk di jiwaku
ketika lalu memenjarakan keikhlasan
demi bakti
demi pasrahku
demi sebentuk pengabdian. Bersama kekasih-Mu
aku mengajari mata bathin berlumpurku
dengan dzikir yang mengalir abadi. Menyuarakan
kelelahan-kenaifan-yang terbuang berabad lalu
pada mukjizat kalam-Mu yang bergema
pada ketika malam Ramadhan-Mu
aku menyentuh haru diridho-Mu
IMAJI Bangko, 28 Oktober 2001
DIBATAS KEBIMBANGAN
- 3470 dibaca
Komentar
Tulis komentar baru