Sebagaian darimu sedang meramalkan esok hari
Menyimpulkan dunia perlawanan
Sama seperti panggung penuh citra
Benih penjilat yang beradu dengan bunga kritis
Kau budak terjajah
Upahmu bercerai dengan hasil kerja
Nilai lebih yang kau hasilkan
Mengalir deras menuju hilir
Pemilik alat mahal itu
Satu lagi dari kaum kalian
Duduk termenung menimang angan
Memainkan kerumunan asap marlboro
Mencandu kekosongan citra
Diantara lilitan ekonomi
Wahai kesadaran
Inilah kami bersatu dalam jutaan perbedaan
Membuat cabang dan akar itu melingkar
Meracik isu dikala kalian terlelap
Jiwa melepuh terbakar emosi
Segala hal menjadi nisbi
Berpihak
Kami buta,
Tak mampu membaca realita
Jaman berhasil mencetak jiwa praktis
Semangamu masih sekuat palu
Kritikmu bagai mata arit
Jangan hanya sambut genangan darah kami dengan air mata
Esok, kami adalah nisan yang membuat. perlawanan
Menjadi abadi
Porong,
13092010
Diantara mereka yang menulis tuntutanya dalam lembaran kertas karton.
Komentar
Tulis komentar baru