Seorang dukun meramal garis-garis tanganku, katanya
Bahwa kelak aku akan menjadi orang penting di kancah
Perpolitikan tanah air sebagai Pengamat
Yang cerdas dan cermat.
Tetapi, kupikir dukun itu mungkin lupa
Kalau aku sudah lama buta!
(Yogyakarta, 2002)
Komentar
Tulis komentar baru