Saatnya menangkap bintangku aku menangkap bintangmu
Kita menangkap lalu bintang-bintang jadi gemintang
Pada gemintang terlihat terasa bayang-bayang biru
Sinar hangat mengantar kisah abadi kasih sayang
Ada yang yang bangun malam menyusun lambang suara
Menata lambang menjadi kata merangkainya menjadi kalimat lalu diuntai
menjadi bait-bait puisi mengagumi semesta
jangan lupa nenek moyang karena dari sana kita berangkat
Intinya sama dicipta pelepah kurma dan pelepah rumbia
Daunnya dirangkai dijalin menjadi atap
dan di bawahnya kita bersunyi diri
Tak usah tinggi merendahkan
karena kerbau dan unta sama binatang
Ini adalah hamparan tempat puak suku dan bangsa
menyerah dalam garis edar
Sebagai apa siapa mengapa kapan dimana
dan bagaimana kita dikiprahkan
Ini ladang dimana lambang-lambang dimunculkan untuk tumbuh subur
menghidupkan ladang sadar
Meski sudah ada suratan yang membuat bertanya
apakah esok masih ada kebaikan
201710080936_Godean_Jogjakarta
Komentar
Tulis komentar baru