Seperti inilah diriku. Mengawang langit awan berarak tak jinak. Liar serupa pikirku
dalam alur arah tak berujung. Semesta sungguh luas, tapi hatiku kadang picik memetakan
jarak. Terbetot pada satu fokus sempit memenjara ketika tiba waktunya. Kita bangun
dialog teracik dalam adonan bahasa tak bermuara. Saling bantah dan bersitegang urat leher
seperti kawat penjerat buruan aku tercekik sesumbar sendiri. Arogan membajui sekujur
tubuh ingin berontak dari tatap memangsai. Ketika tiba waktunya kusadari arti kemenangan
berpihak pada kebenaran sukar terjabar.
Komentar
Tulis komentar baru