ABSTRAKSI WARNA
Ketika bayang mentari sejajar tubuh
Sampai jinggapun samarkan mentari
Layaknya warna samarkan diri
Seandainya suara tak lagi terdengar
Adakah warna sampaikan rasa
Ketika belenggu aturan semukan pengetahuan jadikannya warna yang tak jelas
Jika sang warna sampaikan pesan
Tanpa teriak tanpa dendam mendalam
Ingin sekali ku sapa sang semesta dan katakan bahwa warnanya sudah mulai memudar
Lunglai dibatasi waktu
Tumbang penuh kecewa
Hancurkan harapan yang ada, semena-mena tanpa kejelasan
Adakah warna jelas tentang sang kuasa
Penguasa yang katanya terang benderang
Kini semakin samar nan kabur hilang dimakan keserakahan
KASIHMU SEDERHANA
Hai pujaan jiwaku
Sudikah dirimu tuk kudamba
Dengan sentuhan cinta tanpa kasta
Aku ingin mengagumimu dengan sederhana
Sesederhana ketika kau sapa aku di waktu pagi dan senja
Aku ingin menyayangimu dengan sederhana
Sesederhana pelukan hangat yang kau lakukan setiap harinya
Aku ingin dirimu yang sederhana
Sesederhana hadirmu yang cukupkan bahagia
SEOLAH TUHAN MENJAUHIMU
Sudah jauh kau mengejar
Namun tetap ditinggalkan
Itu dunia
Sudah bersusah payah kau berjuang
Namun tetap kau dihinakan
Itulah manusia
Sudah berusaha kau mencoba
Namun tetap saja kau tak kuasa
Itulah daya
Sudah sempurna kau rencanakan
Namun akhirnya kau kecewa
Itulah nafsu belaka
Sudah mati-matian kau beri dia cinta
Namun tetap saja cintanya bukanlah dirimu
Dibalik cerita dunia
Tuhan sajikan kasihnya
Dibalik pahitnya cinta
Tuhan hadirkan rasa
Jauh diatas semua
Tuhan selalu ada bersamamu
Komentar
Tulis komentar baru