Nol delapan
Nol lima
Satu sembilan sembilan lima
Mei
Akhirnya datang juga
Kekasih yang sekadar menghitung-hitung waktu
Tapi romantisnya melahirkan seorang pengelana yang mencari diri di antara dua pohon asam depan rumah tua yang mandul
Kekasih yang menerima kedatangan lelaki nestapa dengan penuh kelembutan dan lentik jemari yang tak pernah alpa menyuapkan kasih sayang
Ibu sekaligus kekasih yang tak pernah menjumlahkan jasanya pada jalan-jalan yang ditandainya dengan desir keikhlasan, tangkai-tangkai doa yang saban waktu mekar menjadi haribaan Tuhan
Menitipkan surat-surat pada angin yang berhembus dan bertemu Tuhan agar lelaki yang dicintainya, disayangi Tuhan pula.
Kendari, 01 Mei 2020
Facebook : Rahmat Adianto
Instagram : @rahmatfantastik
Komentar
Tulis komentar baru