MEMIMPIKAN MIMPI DI DALAM MIMPI
Oleh: Emil E. Elip
Anakku terkecil, lebih dari tiga tahun umurnya
bicara ceplas-ceplos seperti Socrates bermimpi
tentang ”negara” dan ”demokrasi” berabad-abad lalu
...pingin jadi dokter, pingin jadi pilot, pingin jadi sopir
ngapain kerja, kalau tidak ada uang mbok ambil uang di bank...
Dunia ini tanpa makna.
Tapi dunia ini juga terlalu penuh makna.
Hidup ini berat. Tapi hidup ini bisa juga sangat mudah.
Bermimpilah karena itu bumbu hidup.
Namun ada juga yang hidup saja enggan, apalagi bermimpi.
Bahkan mungkin kita tidak tahu apa kita pernah bermimpi.
Apalagi mencari tahu yang mana sajakah dari mimpi-mimpi kita
yang pernah kesampaian.
Para kakek, nenek, dan tetua-tetua menganjurkan
hiduplah seperti ”air mengalir”.
Dia tidak pernah bermimpi tetapi tahu pasti
tujuan akhirnya adalah ”dibawah”.
Bermimpi atau tidak pernah bermimpi,
kita semua pasti ”mati”, yang sering kali,
bermimpi untuk mati saja kita takut!
Mungkin ada baiknya
”bermimpilah di dalam mimpi-mimpi”:
sebelum mati ...
Jakarta, awal Januari 2012 https://www.kompasiana.com/emil-e-elip
Komentar
Tulis komentar baru