Tujuh juli 93 nan indah,
Malam sabtu nan syaduh.
Suara tangismu berkumandang ria,
Senyum ibu menyambutmu manja
Engkau hadir begitu sempurna.
Engkau tumbuh bagai kusuma
Semangat hidupmu bagai laskar.
Engkau putra harapan ayah,
Engkau pria dambaan bunda
Engkau jejaka impian gadis,
Engkau segalanya buat keluarga.
Langkahmu pasti tak pernah menyerah
Juangmu tinggi tak kenal lelah
Semangatmu luhur janjikan hari esok
Citamu mulia janjikan masa depan.
Tujuh belas tahun enam bulan
Disaat gejolak asmaramu mulai membara
Harapan masa depan kian nyata
Roda keparat pembawa maut
Merenggut nyawa tanpa kompromi.
Tujuh Januari nan kelabu
Jumad pagi nan suram
Maut durhaka datang menyambutmu
Tanpa pesan atau kesan
Engkau pergi begitu saja.
Dunia ayah terasa gelap
Bumi ibu terasa kelam
Tawa sang kakak berubah tangis
Lelucon adik berubah ratap.
Tiada lagi harapan hidup
Semuanya bagai tak berarti.
Oh Tuhan lindungilah anakku
Oh Yesus sambutlah putraku
Oh Bunda peluklah kekasihku
Semoga bahagia bersama di rumah BAPA…
A M I N
Komentar
Tulis komentar baru