Bagaimana jika aku harus benar-benar melupakanmu, jika puisi adalah jiwa terkawanku, puisi adalah ketidakesengajaan huruf-huruf yang merangkai dirinya menjadi kalimat, entah kau induk kalimat atau aku anak kalimat, semua sama saja, kita menjadi satu paragraf yang sakinah, kita tidak akan hilang atau menghilangkan diri, anak-anak sekolah selalu akan menemukan dan menyatukan kita, saat guru bahasa indonesia sedang perlahan memasuki kelas, saat itulah kita tidak akan benar-benar saling berpisah atau saling melupakan, guru bahasa akan segera menyuruh murid-muridnya untuk mempersatukan kita menjadi satu paragraf majemuk yang indah.
jogja2017
Komentar
Tulis komentar baru