deru bantimurung*) menggermuruh di ketiak musim
risik dedaunan di atas sana, kau dengar,
melantunkan senandung hati
segenggam asa menggelinjang dari keheningkan kalbu
duka hitam masa silam, kau lihat,
membekukan gurat wajahku
seribu kenangan melumuri hasrat penuh jelaga
kau usap, diam-diam menyaput kisah duka
beningkan segenap hasrat
telah musnah segenap dendam duka purba pada hadirmu
kau basuh, dingin membasah gersang di dada
saat kau sematkan rindu
akan terus kau dengarkan senandung tresnaku
kau rasakan, kasih tanpa suara menua dalam setia
sepanjang bentang tak berbatas
setangkai kembang akasia luruh terbanting di batu hitam
kau pungut, dan tanpa bimbang
kau sematkan kasih
angin musim menggeremang di batas cuaca
aku menatapmu, keabadian deru air luruh
merekam sejuta makna
selaksa damba tak sepatah kita pendam
reranting tertawa, suarakan pesona tersekat
diam menyimpan arti
senandung hasrat mengiring gemuruh bantimurung
engkau terlelap, do'aku menjalar
;adakah kasih untukku, sebaik untukmu?
dari repsodi episode 'segenggam asa' di gerbang ramadhan 1411 H
Bantimurung, Maret 1991.
Komentar
Tulis komentar baru