Kupandang langit semakin menghitam
Berlaksa cahaya kecil kerlap-kerlip tak bergeser dari gugusannya
Aku tersenyum, terpana, kagum dan gentar
Sungguh akbar karya Sang Maha Karya
Kupandang langit terang benderang
Tak sanggup mata memandang mata besar mendelik menyilaukan
Kembali aku tersenyum, terpana, kagum dan gentar
Sungguh akbar karya Sang Maha Karya
Kupandang gunung-gunung tinggi menjulang
Timbul menyembul bak payudara sang ibu suri
Memberi air kehidupan disepanjang musim berganti
Sungguh akbar karya Sang Maha Karya
Kulihat biru membentang dibawah batas cakrawala
Tak terhitung jumlahnya cengkrama riang para perenang ulung
Ramahnya terumbu karang melambaikan tangannya
Sungguh akbar karya Sang Maha Karya
Karya akbar Sang Maha Karya
Sungguh cerminkan sifat Sang Maha Karya
Karya akbar Sang maha Karya
Bukti kasih nan nyata Sang Maha Pencipta
Komentar
Izin copast atas karyamu ya
Izin copast atas karyamu ya bang, mau ku masukan dalam bukuku :)
silahkan sist dengan senang
silahkan sist dengan senang hati :)
Bernada religius...
Bernada religius, beranjak dari hal-hal yang sederhana, biasa kita pandang sehari-hari, lalu dituangkan dengan bahasa yang indah...jadilah sebuah puisi yang bermakna dalam. Nice!...salam sastra.
Beni Guntarman
Terimakasih atas kunjungannya
Terimakasih atas kunjungannya om Beni :)
Sebuah karya kecil untuk Sang Maha Karya
Himne ini tercipta dari rasa kagum pada setiap karya Yang Maha Kuasa yang menggambarkan betapa besar, perkasa, cerdas, pengasih dan sucinya Pribadi Agung yang melahirkan setiap karya semesta ini.
Salam sastra
Have a nice day om Ben
Tulis komentar baru