Ego, tak diampuni oleh kebolehan ...
mengikuti demamnya kompas fikiran...
belaian lidahku keseringan mabuk...
Saban masa, dosa itu menggoyahkan lisan taubatku...
sesekali mulut pun ditampar telinga-telinga suci...
kumuntahkan manisnya kunyahan sanjungan...
kuping dihujam dengan tajamnya lidah-lidah malaekat...
badai cacian ikati benak melekat erat...
bukan dia yang derita...
rasa yang familiar meruncing nan padat...
ledaklah tangisan membakar asa...
keringlah air dan api pun menjadi basah...
melihat senyuman yang tak capai nilai...
sedu-sedan pahit-manis...
aku tertawa...
melihat sosok didalam cermin...
Ternate, 08 Mei 2012
Komentar
Tulis komentar baru