Telah Kita Nantikan
Semalam kembali kau bertanya
Soal kejemuan yang terasa di antara kita
Aku jawab: ini bukan perihal kejemuan
Ini soal seberapa lama akar pepohonan
Yang melata mencuat melukisi rembulan
Kau masih saja gegap bertanya
Soal rasa asing yang meruap di ranjang kita
Aku jawab: ini bukan perihal keterasingan
Ini soal seberapa sering tetesan embun pagi
Membasahi padas yang bersemayam di sudut hati
Matamu masih pula memancarkan galau
Soal kerapuhan dinding kamar yang merisau
Aku jawab: ini bukan perihal kerapuhan
Ini soal sedalam apa tanganmu menyelam
Ke dasar kolam mengambil biji-biji hitam
Yang lalu kau semai di kebun belakang
Jadi benih kembang tiang penyangga kehidupan
Memberikan warna jingga di bingkai petang
Yang diam-diam begitu lama berselang
Telah kita nantikan mekarnya
Semarang, 2011
Komentar
Tulis komentar baru