Lantunan ayat-ayat cinta itu kembali hadir dalam kemarau hatiku yang kian gersang, dua ratus ayat cinta itu menggantikan sembilan puluh delapan harapan yang hanya menjadi kenangan yang kian menyesakkan. Kini seratus dua harapan baru telah menjemputku untuk menjadi wanita yang paling sempurna setelah jubah hitam sempat menyelimutiku saat aku merasa benar-benar rapuh.
matamu tak selesai kubaca, pada ujung malam dalam pertemuan singkat itu ada derak-derak rindu yang menyulut kenangan dari sudut pipimu yang menguning, sungai-sungai mengalir
Jika kau bukan seorang pecinta, jangan pandang hidupmu adalah hidup. Sebab, tanpa cinta segala perbuatan tidak akan dihitung pada hari perhitungan nanti.
Komentar Terbaru