Lantunan ayat-ayat cinta itu kembali hadir dalam kemarau hatiku yang kian gersang, dua ratus ayat cinta itu menggantikan sembilan puluh delapan harapan yang hanya menjadi kenangan yang kian menyesakkan. Kini seratus dua harapan baru telah menjemputku untuk menjadi wanita yang paling sempurna setelah jubah hitam sempat menyelimutiku saat aku merasa benar-benar rapuh.
saya ingin sekali berdiskusi dengan MU Tuhan .. menanyakan hal-hal yang sederhana saja .. seperti mengenai kanan atau kiri .. seperti mengenai berhenti atau terus maju ..
Komentar Terbaru