Skip to Content

Molotov Terakhir

peluru melesat. menerobos kulit yang asing. menembus dada berdetak tegas

pemilik langkah yang enggan mundur

walau udara memanas di dalam kepala

Dua Ratus Kalimat Cinta untuk Mey

Lantunan ayat-ayat cinta itu kembali hadir dalam kemarau hatiku yang kian gersang, dua ratus ayat cinta itu menggantikan sembilan puluh delapan harapan yang hanya menjadi kenangan yang kian menyesakkan. Kini seratus dua harapan baru telah menjemputku untuk menjadi wanita yang paling sempurna setelah jubah hitam sempat menyelimutiku saat aku merasa benar-benar rapuh.

Mungkin Aku Lupa

Aku mungkin lupa

dimana kusimpan aroma hujan

yang kauberi padaku waktu itu

Juga warna mata dan rona senyummu

 

KETIKA POLITISI BERPUISI

ketika politisi berpuisi

alih alih orasi

caci dan maki

Salman ImaduddinMolotov TerakhirHidayatul KhomariaDua Ratus Kalimat Cinta ...
Mega Dini SariMungkin Aku LupaombiKETIKA POLITISI BERPUISI

Prosa

air kendi 1

Ditingkah lantunan musik alam yang begitu agung, semilir angin petang hari menghembuskan kesejukan penuh misteri, seorang anak manusia bergaunkan merah merekah, disaput hem berwarna lembut, semerbak wewangian bak dewi surga turun dari kahyangan, membuat Sastro Kaslan terperangah dan terpesona.

air kendi

Sengatan Sang Surya di tengah hari, menghantar dua gadis kehausan ke depan gubug Sastro Kaslan.

cerita angin 1

Di hamparan tanah kering dan berdebu tergolek tubuh kering kurus Sebatang Ranting. Sekian waktu lamanya Sebatang Ranting mencoba bertahan hidup, mencoba tetap memenuhi tugasnya sebagai bagian kehidupan yang tak lagi ramah.

cerita angin

Terpaan badai telah menjadi jadi akhir- akhir ini, dialah sang penguasa jagad tanpa tanding, tanpa aling-aling, tanpa perlawanan yang tak berarti dari para lawan politik, lawan tawuran, ataupun segala lawan tanding lain, yang pernah jaya, semasa manusia menghuni menjadi khalifah di jagad raya ini.

CATETAN KEUR NUR WULAN SYAHIDAH

Tina catetan diary Wulan, 4 Sēptēmber 2004.

 

Kekejaman Atas Nafsu

Haram, sampai kapan kata itu berlalu menebar hujat  segala yang  tak berwujud Semak masih hijau subur masih mau sanggup saksikan pembantaian atas nafsu, dengan  tangan terjerat mengingkari lari menjilat  aromakan bangkai sampah menyengat

Waroeng Kata

 

Buatlah mimpi menjadi bingkaian fiksi, Yang suatu saat nanti kan kau persembahkan sebagai karya terbesarmu...soe

 

Cari bayangan jiwamu yang kan slalu kau ubah, Layaknya rambutmu dihadapan cermin...soe

Terserah Arsitek Cerita

Di samping, terdengar suara benda berat terjatuh yang diiringi suara setengah lenguhan. Kemudian di susul dengan teriakkan panjang. “haaa…  dimana aku..?”, suara lelaki setengah baya itu menggema. Dia masih berdiri kebingungan, dalam sepetak ruangan yang hanya berjejal lampu temaram lima watt. Sepi tak ada keriuhan dari suara apapun.

Kematianku

Awan gelap terburu-buru memayungi bumi. Tetesan hujan semakin keras terdengar berpacu dengan rintihan binatang malam. Sesekali kilatnya menjilat bumi. Aku duduk di atas bangku yang ketiga kakinya keropos. Rumah kosong ini terlihat gosong sepertinya api tak kuasa menghabiskanya. kupandang gumpalan darah kering yang berceceran di tembok.  aku tetap menatap darah itu. Itu darahku.

JURNAL BADUT ; SENDIRI

[ Catatan Maret  # 001 ] LABIRIN DEPRESI

 

Biarkan aku sendiri! Dunia tak akan memahami sepenuh aku. Sesungguhnya kepalaku semakin labirin dalam lingkaran yang berputar – putar di jalur pulang atau lekas pergi. Ini bukan bayang yang mengiringi langkah menuju cahaya, sebab perjalanan sudah bukan lagi sebagai sebuah petualangan.

Sindikasi materi

Bookmark



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler