Skip to Content

Dua Ratus Kalimat Cinta untuk Mey

Lantunan ayat-ayat cinta itu kembali hadir dalam kemarau hatiku yang kian gersang, dua ratus ayat cinta itu menggantikan sembilan puluh delapan harapan yang hanya menjadi kenangan yang kian menyesakkan. Kini seratus dua harapan baru telah menjemputku untuk menjadi wanita yang paling sempurna setelah jubah hitam sempat menyelimutiku saat aku merasa benar-benar rapuh.

Mungkin Aku Lupa

Aku mungkin lupa

dimana kusimpan aroma hujan

yang kauberi padaku waktu itu

Juga warna mata dan rona senyummu

 

KETIKA POLITISI BERPUISI

ketika politisi berpuisi

alih alih orasi

caci dan maki

Perempuan Jalang

PEREMPUAN JALANG, 1

 

Di perempatan kota, sepasang mata jalang menyala

senyum-senyum mungilnya hangus terbakar tanduk-tanduk kerisauan

Hidayatul KhomariaDua Ratus Kalimat Cinta ...Mega Dini SariMungkin Aku Lupa
ombiKETIKA POLITISI BERPUISIJoan UduPerempuan Jalang

Prosa

Terserah Arsitek Cerita

Di samping, terdengar suara benda berat terjatuh yang diiringi suara setengah lenguhan. Kemudian di susul dengan teriakkan panjang. “haaa…  dimana aku..?”, suara lelaki setengah baya itu menggema. Dia masih berdiri kebingungan, dalam sepetak ruangan yang hanya berjejal lampu temaram lima watt. Sepi tak ada keriuhan dari suara apapun.

Kematianku

Awan gelap terburu-buru memayungi bumi. Tetesan hujan semakin keras terdengar berpacu dengan rintihan binatang malam. Sesekali kilatnya menjilat bumi. Aku duduk di atas bangku yang ketiga kakinya keropos. Rumah kosong ini terlihat gosong sepertinya api tak kuasa menghabiskanya. kupandang gumpalan darah kering yang berceceran di tembok.  aku tetap menatap darah itu. Itu darahku.

JURNAL BADUT ; SENDIRI

[ Catatan Maret  # 001 ] LABIRIN DEPRESI

 

Biarkan aku sendiri! Dunia tak akan memahami sepenuh aku. Sesungguhnya kepalaku semakin labirin dalam lingkaran yang berputar – putar di jalur pulang atau lekas pergi. Ini bukan bayang yang mengiringi langkah menuju cahaya, sebab perjalanan sudah bukan lagi sebagai sebuah petualangan.

dari guru

Perlahan induk burung mengajarkan anaknya terbang. Mengenali sekelilingnya, merasakan terpaan angin agar terbiasa. Hingga anak – anaknya menguasai langit lalu ia lepaskan.

Tak kan selamanya kau bersamaku. Untuk selang waktu yang sudah ditentukan. Membiarkanmu merasakan jatuh agar terus bangkit. Membiarkanmu mencari apa yang seharusnya kau miliki.

LUPA

Terima kasih Tuhan telah memperkenalkan aku dengan mereka, yang mungkin Kau jadikan perantara atas pesan yang hendak Kau sampaikan bahwa dunia ini luas. Tak sebatas pandangan manusia yang sedang jatuh cinta dan buta terhadap yang tak dicintainya. Tak selebar jalan raya yang selalu dijadikan parkir truk bongkar muat. Tak hanya seterang lampu yang menjadi teman pendaki di dinginnya malam.

St. Jakarta Kota Kita Bertemu (Lagi)

Padat. Seperti biasa, Jakarta tak pernah istirahat, leha-leha. Pun St.Jakarta Kota, tidak mau kalah dengan aktivitas di luar sana. udara saat itu panas tajam, lembab. membuat keringat tak henti hentinya bercucuran. desak-desakan pasti terjadi.

Senja

Cerpen Yanusa Nugroho

Sering dibayangkannya bahwa awan-awan yang putih di bentangan langit biru itu adalah pulau-pulau kapas. Kadang, awan itu membentuk bentangan air terjun yang membeku, atau gunung karang putih yang mengambang di lautan biru.

Catatan Akhir Tahun 2010

Mungkin tak pernah terasa sudah hampir 24 tahun kaki ini melangkah diatas bumi sang penguasa jagad, dan juga hampir 5 tahun aku menapaki bangku sekolah yang orang-orang biasa menyebutnya “KULIAH”. Yah…!! benar sekali aku memang seorang mahasiswa sebuah universitas yang dianggap wah yang berada di sebelah timur pulau jawa dan pa…ling timur sekali kawan.

waktu

Tak ada seindah waktu yang berlalu, yang mampu aku kenang dengan tawa atau tangis. banyak yang bilang gunakan waktu dengan sebaik - baiknya atau waktu adalah uang. waktu adalah kehidupan yang tanpa sengaja aku hitung dari detik awal hidupku hingga kini.

S A P A

Hai....

Kata itu yang ku dengar..

Mmbuat langkahku terhenti & terdiam..

Sementara mataku terpaku kedepan seakan tak percaya..

Siapa yang telah kudengar menyapa..

 

Kok diem..

Kalimat pertanyaan itu kembali kudengar..

Entah kenapa aku gugup hatiku bergetar..

Tak terasa tubuh ini tersandar..

Sindikasi materi

Bookmark



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler