Sering kulihat . . . .
Ia mendekap membisiku . . . .
Dengan segudang luka tersembunyi. . . .
Dengan keriput wajah ditelan jaman . . . .
Dengan sedikit tawa sembunyikan luka . . . .
Sering kulihat . . . .
Ia menggigil kedinginan . . . .
Lalui malam setelah siang habiskan waktu telusur jaman... Dengan langkah kaki yang sudah kaku . . . .
Laksana menara yang hampir roboh . . . .
Sering kulihat . . . .
Ia tetap melangkahkan kaki . . . .
Tak peduli derap mulut orang mencaci . . . .
Ia hanya sekedar menjalani . . . .
Sebuah kehidupan yang seolah menghianati . . .
Sering kulihat.... Ayah...Ayah...Ayah...
Komentar
Tulis komentar baru