Manusia apa yang sanggup jelajah semesta dengan dua kaki yang sendiri berdiri?
Haruskah gelimang harta? porak-porandakan istana dengan batang emas, zamrud atau kilauan batu rubi
Kemudian sang raja yang bertahta duduk dalam kerumun budak, siap melontar titah
Lantas tiada pilihan selain tunduk atau mati penggal kepala
Bagaimana bermanja dengan seribu wanita?
Mungkinkah sanggup rengkuh bumi dengan dua tangan seorang diri?
Kemudian betina-betina itu berjajar dengan setengah bertelanjang yang perlahan rubuhkan iman
Mana lagi keperkasaan yang biasa dibanggakan? sepertinya sudah layu, cukup dengan satu darinya
Manusia ini apalah daya, dua kaki, dua tangan, serba dua-dua, walau segala punya
Kalau satu dan sendiri aku bisa mati, kenapa tidak saling mengajak saja, hingga mati pun sama
Bukankah berdua berlayar di samudera mampu untuk gapai benua?
Sampai biduk patah lantas karam tidakkan tega tenggelamkan kita, yang tak ingin kita mati sia-sia
Makassar, 6 Agustus 2012
Komentar
Tulis komentar baru