Adalah lelah di pintalya dalam resah
Keluh yang kuncup dalam nafas yang basah
Berlarian bersama kentalya darah
Aku tak terarah
Jika saja pahit itu hidup
Akan kuserutup tiap pagi
Layakya kopi bikinan istri
Begitulah.....
Tapi, aku tak bersedia jenuh menjamah
Karna pantang bagiku tuk lemah.
Komentar
Tulis komentar baru