Para Pembakar Surga

Para Pembakar Surga

Bukankah kita terlahir dari sunyi sejati.
atau tak tahukah jika kita semua tetas dari cinta?

Wahai sesama wayang yang berbangga melampaui peran!

Kitakah para perusuh waktu yang tak tahu malu?
Kitakah para pemusnah cuaca
yang telah lupa diri?

Sampai kapan kita tobat mengoyak-ngoyak surga yang berabad-abad menangiskan aroma lukanya)

Siapa yang bersorak-sorai membakari waktu
dan yang dengan bangga memantik neraka hingga di pelupuk mata para bocah ingusan?

Bukankah kita netas dan lahir dari rahim cinta?
Lalu kenapa harus kita sulap cuaca menjadi gersang yang berdarah-darah?

Wahai para penerus matahari yang terjerumus!
dan yang masih gelisah mencari-cari jejak tuhan!

Sarungkan saja dendammu, dan kibarkan bendera cinta hingga ke puncak-puncak tenggara
sampai tiba para penghuni neraka itu
tertunduk malu nyerah dan berlutut kepada cinta.

Toba, April sejuk'16