Skip to Content

Pelangi Sehabis Hujan

Foto Veronica Um Kusrini
files/user/4407/pelangi.jpg
pelangi.jpg

Kawan,
Ingatkah kau, pagi itu, disaat matahari berhasil menyusup sedikit di antara gumpalan awan yang beberapa hari memenuhi langit Jakarta, dan Bekasi tentunya, di saat kebekuan tatapan mata itu muncul karena sebuah jawaban belum kau temukan?

Ya, saat itu, dengan girang kau berkata "Aku melihat pelangi And, tadi, indah banget!"
Aku sangat kaget saat itu, aku tidak pernah peka bahwa kau pun mampu mempunyai kekaguman seperti yang sering aku rasakan. Hemmm, tapi bukan itu yang akan kusampaikan kawan, ada hal kecil yang lebih penting dari sekedar kekagetanku.

Aku hanya ingin mengulang apa yang pernah orang katakan, dan juga sebuah lagu pesankan, bahwa pelangi itu biasanya akan muncul setelah hujan. "Seperti pelangi sehabis hujan, itulah ..." demikianlah penggalan lagu itu. Ah, kenapa musti kukatakan lagu ini, bukankah kau lebih tahu soal lagu ini dibanding aku, tapi sudahlah ...

Petikan lagu itu seringkali mengingatkan saat-saat mendengar tawamu yang renyah, atau senyum pelanmu yang khas. Ahhh, aku tahu, kau adalah orang yang selalu mampu mempunyai alasan untuk merasa bahagia. Kenapa aku mengatakan itu kawan? Ya, kau sering sekali mampu tertawa atau paling tidak tersenyum dengan ketulusan yang luar biasa hanya karena hal kecil, atau bahkan hal konyol yang tak sengaja mereka lakukan.

Kawan, hingga beberapa waktu kemudian, badai menyapu tawamu, hujan menghapus senyummu. Dan apa peranku? Aku seringkali hanya mampu mendengar tanpa memberi solusi, aku seringkali hanya mampu berkomentar pendek tanpa bisa memberi kelegaan, yaaah, banyak sekali ketidakmampuanku muncul ketika kau mencoba mencari jawab atas kata tanya yang pastinya memenuhi seluruh ruang-ruang di dalam otakmu. Akan sepeti apakah kesimpulannya, mungkin begitulah kira-kira tanda tanya yang melesat memanah hingga ke sudut-sudut hatimu yang lengang.

Hingga kemudian, sampailah juga pada suatu hari, kau mengatakan bahwa semua telah kau simpulkan. Dan untuk kesekian aku juga kaget, dan tahukah kau? Aku tidak begitu paham mengapa aku harus kaget. Hahahhahaha, sungguh pantas aku mendapat gelar ideot karena keanehanku ini, tentunya.

Yang pasti kemudian kutahu adalah titik kesadaran yang menjadi kerinduanmu telah kau capai dan telah kau lalui. Dan itu kuterjemahkan bahwa badai dan hujan itu mungkin sudah sedikit berlalu, walaupun awan terkadang masih bergayut di wajahmu, yang terkadang kulihat masih sering termenung...

Kawan, aku yakin kau pasti sudah mampu melalui badai yang merenggut seluruh sendi-sendi perasaanmu itu, dan aku tahu, kau juga sudah sampai pada keyakinan bahwa setelah badai, setelah hujan, pelangi akan muncul seperti yang kau lihat pagi itu.

Dan...lagu itu akan benar-benar nyata ada di dalam kehidupanmu kawan, karena itulah janji setia-Nya pada kita.

Kawan, kupikir sampai di sini ya...
Kapan-kapan kita akan sambung lagi.

Salam hangat dan peluk dariku ...

Komentar

Foto Reni Nur Afifah-WAJ

like mba..

like mba..

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler